Suatu hari rumah Rasulullah kedatangan seorang ibu tengah baya
bersama kedua putrinya.Ibu dan kedua anak tersebut dalam keadaan lapar.Mereka
meminta sesuatu untuk mengisi perutnya kepada Aisyah yang sedang berada di rumah,karena
dirumah tidak ada sesuatu lagi yang diberikan,kecuali hanya tia butir
kurma,maka Aisyahpun memberika kurma tersebut kepada mereka dengan harapan
bahwa tiga butir kurma tersebut dapat dimakan oleh merka bertiga,sebutir setiap
orang.
Dengan mengucapkan terima
kasih,sang ibu merima tiga buah butir kurma pemberiaan Siti Aisyah.Selanjutnya
dihadapan Siti Aisyah pula,sang ibu membagikan kurma tersebut kepada kedua
anaknya.Dengan penuh kasih sayang sebutir diberikan kepada anaknya yang
disebelah kanan,yang sebutir lagi diberikan kepada anaknya yang berada disebelh
kirinya.Dengan hati penuh bahagia sang ibu memperhatikan kedua anaknya yang
masing-masing makan sebutir kurma,maka tinggallah sebutir lagi ditangan sang
ibu.
Ketika ibu ini mau makan sebutir kurma yang
berada ditangannya ,tiba-tiba secara hampir bersamaan kedua anaknya meminta
lagi sebutir kurma kepada ibunya kerena keduanya masih mesakan
kelaparan,melihat kedua anaknya yang masih lapar akhirnya ibu tersebut tidak
tega memakan kurma yang terakhir.Dengan hati yang penuh iba,di belahnya kurma
tersebut menjadi dua bagian dengan tangannya yang masih gemetar karena menahan
lapar.Kemudian diberikan kepada kedua anakya,sepenggal untuk anaknya yang
berada di sebelah kanan dan sepenggal lagi diberikan kepada anaknya yang berada
di sebelah kiri,maka habislah tiga buah butir kurma tersebut tanpa secuil
apapun yang masuk ke perut sang ibu,dengan rasa penuh kasih sayang ibu tersebut
memandangi kedua putrinya yang memakan kurma yang di berikan.
Tanpa terasa air
matapun mengalir di kedua matanya dan siti Aisyah sangat terharu melihat adegan
yang terjadi dihaapannya itu,Beliau melihat bagaimana kasih sayang dan
pengorbanan yang ibu itu lakukan terhadap keduaa putrinya,ia rela kelaparan
demi cintanya kepada keduanya.
Kemudian siti
Aisyah menceritakan kejadian tersebut kepada baginda Rasulullah SAW,apa jawaban
beliau? Beliau bersabda “ wanita tersebut (dijamin) masuk syurga…..”
Mengapa ibu
tersebut dijamin masuk syurga oleh Rasulullah SAW? Karena ketika memberikan
sebutir kurma yang menjadi miliknya tersebut,ibu tersebut tidak berpikir untuk
mendapat balasan dari perbuatannya .Ia tidak memikirkan bahwa perbutannya
menjadikan ia masuk syurga,yang penting baginya adalah bagaaimana ia harus
menolong anaknya dengan penuh kasih sayang.Justru inilah kuncinya,kasih sayang
murni seorang ibu terhadap buah hatinya yang tidak mengharap jasa maka
pantaslah Rasulullah SAW menjamin syurga baginya.
Wahai
sahabatku,jika kita melihat keadaan diri kita saat ini,sudah berapakah pengorbanan
yang kita lakukan terhadap ibunda kita,sudah berapakah kasih sayang yang kita
berikan kepadanya.Ternyata pengorbanan yang kita lakukan kepada kedua orang tua
masih sangat minim.sejak kita lahir ibu telah mencurahkan kasih sayangnya
kepada kita berawal dari kekhawatirannya ketika melahirkan buah hatinya,ia
sangat khawatir jangan-jangan anak yang sedang dikandungnya tidak bisa selamat
ketika proses melahirkan bahkan ada yang rela meninggal asalkan anaknya bisa
hidup .
Dari kisah diatas kita bisa menarik beberap kesimpulan,yaitu:
1.Cinta yang diberikan oleh seorang ibu kepada buah hatinya adalah cinta murni,sebuah cinta yang sangat dahsyat bahkan dengan cinta tersebut ia rela kehilangan nyawanya maka balaslah cinta dengan sebuah cinta dan kasih sayang yang begitu tulus dari hati kita.
1.Cinta yang diberikan oleh seorang ibu kepada buah hatinya adalah cinta murni,sebuah cinta yang sangat dahsyat bahkan dengan cinta tersebut ia rela kehilangan nyawanya maka balaslah cinta dengan sebuah cinta dan kasih sayang yang begitu tulus dari hati kita.
2.Seorang ibu tidak rela melihat anaknya sengsara ia bahkan rela
mengorbankan dirnya untuk merasakan kesakitan demi melihat buah hatinya
tersenyum walaupun rasa sakit yang dirasakan seperti rasa sakit ditusuk sembilu maka obatilah rasa sakitnya
dengan pergorbanan dan pembelaan kepada dirnya.
3.Air mata yang mengalir dari kedua matanya sangat berharga maka
hapuslah dengan tisu kebaikan dan senyuman kepada dirinya.